Rabu, 11 November 2015

Belajar



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan meningkatkan kualitasnya, sekalipun dalam masyarakat yang masih terbelakang.
Kondisi perkembangan abad terkini menghendaki adanya suatu sistem pendidikan yang kompreshensif dan representative, karena perkembangan masyarakat dewasa ini menghendaki adanya pembinaan yang dilaksanakan secara seimbang antara nilai dan sikap, pengetahuan, kecerdasan, keterampilan dan kemampuan berkomunikasi.
Mengingat pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, negara, maupun pemerintah. Maka sumber belajar dalam pembelajaran perlu di tumbuh kembangkan secara sistematis guna meningkatkan pendidikan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengajukan makalah yang berjudul  “ Peran Sumber Belajar Dalam Pembelajaran” yang nantinya dapat memperjelas manfaat Sumber Belajar.
B.     Tujuan Makalah
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
1.      Mampu menjelaskan pengertian sumber belajar
2.      Mampu menjelaskan fungsi sumber belajar dalam pembelajaran
3.      Mengetahui Kualiatas Dan Hasil Pembelajaran
4.      Mampu memanfaatan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran

C.     Sistematika Makalah
Makalah ini dimuat berdasarkan sistematika yaitu :
Ø  Judul
Ø  Kata pengantar
Ø  Daftar isi
Ø  BAB 1 Pendahuluan
·   Latar Belakang Masalah
·   Tujuan
·   Sitematika Makalah
Ø BAB II Pembahasan
·      Pengertian Sumber Belajar
·      Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Pembelajaran
·      Fungsi Sumber Belajar
·      Kualitas Dan Hasil Pembelajaran

Ø  BAB III Tanggapan
Ø  BAB IV Kesimpulan
Ø  Daftar Rujukan



BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan dibidang ilmu yang dipelajarinya.

             Sumber Belajar dapat juga diartikan dengan segala hal yang berada di luar diri anak didik yang memungkinkannya untuk belajar yang dapat berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, sebagai mana dijelaskan oleh AECT (Association for Education and Communication Technology) yang  menyatakan bahwa sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Adapun bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran.
Pada dasarnya sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual.

B.     Fungsi Sumber belajar
Agar sumber belajar yang ada dapat berfungsi dalam pembelajaran harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Fungsi sumber belajar menurut Hanafi (1983: 4-6) adalah untuk:
1.      Meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu dengan jalan: (1) Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik. (2) Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah peserta didik.
2.      Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan: (1) Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional. (2) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan kemampuannya.
3.      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan jalan: (1) Perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis. (2) Pengembangan bahan pembelajaran yang dilandasi penelitian.
4.      Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan: (1) Meningkatkan kemampuan manusia dalam penggunaan berbagai media komunikasi, (2) Penyajian data dan informasi secara lebik konkrit.
5.      Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas, terutama dengan adanya media massa, dengan jalan: (1) Pemanfaatan secara bersama lebih luas tenaga atau kejadian yang langka. (2) Penyajian informasi yang mampu menembus geografis.

C.    Kualitas Dan Hasil pembelajaran
Dalam batas-batas tertentu manusia dapat belajar dengan sendiri dan mandiri tanpa bantuan orang lain, namun dalam batas-batas tertentu manusia dalam belajar memerlukan orang lain. Hadirnya orang lain dalam pembelajaran dimaksudkan agar belajar menjadi lebih mudah, lebih efektif, lebih efisien, dan mengarah pada tujuan.
Pembelajaran yang baik belum dapat menjamin baiknya prestasi belajar, masih ada faktor lain yang dapat memengaruhi kualitas hasil belajar, diantaranya adalah peserta didik itu sendiri. Kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang dilkukan, yaitu strategi pengorganisasian pembelajaran mikro dan makro, strategi penyampaian pembelajaran, serta strategi pengelolaan pembelajaran di bawah kondisi yang ada yaitu karakteristik tujuan, karakteristik isi, kendala, dan karakteristik peserta didik.
Hasil pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda. Efek ini bisa berupa efek yang disengaja dirancang oleh sebab itu, merupakan efek yang diinginkan, dan jug berupa efek nyata sebagai hasil penggunaan metode pembelajaran tertentu.
Pada tingkat yang amat umum, hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
1.      Keefektifan (effectivenees )
Keefektifan pembelajaran, biasanya diukur dengan tingkat pencapaian si belajar. Ada empat aspek penting yang dapat dipakai untuk mempreskripsikan keefektifan pembelajaran, yaitu: (1) Kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau sering disebut tingkat kesalahan, (2) Kecepatan untuk kerja, (3) Tingkat alih belajar, (4) Tingkat retensi dari apa yang dipelajari.
2.      Efesiensi ( effeciency )
Efesiensi pembelajaran, biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si-belajar atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.
3.      Daya tarik ( appeal )
Daya tarik pembelajaran, biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan si-belajar untuk tetap terus belajar. Daya tarik ini erat kaitannya dengan daya tarik bidang studi,dimana kualitas pembelajaran biasanya akan memengaruhi keduanya. Itulah sebabnya pengukuran kecenderungan si belajar untuk terus atau tidak terus belajar dapat dikaitkan dengan peroses pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi.

D.    Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran
Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan menampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi: pesan, orang, alat, teknik, dan latar (AECT 1994 ), dalam proses belajar komponen sumber belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan.
Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderungan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama.ungkapan ini diperkuat oleh Parcepal dan Ellington ( 1984 ), bahwa dari sekian banyaknya sumber belajar hanya buku teks yng paling banyak dimanfaatkan. Hal senada juga diperkuat oleh suatu hasil penelitian para dosen IKIP Semarang mengenai kebutuhan informasi, yang menyatakan bahwa banyak sumber belajar di perpustakaan yang belum dikenal dan belum diketahui penggunaannya. Keadaan ini diperparah pemanfaatan buku sebagai sumber belajar juga masih bergantung pada kehadiran guru, kalau guru tidak hadir maka sumber belajar lain termasuk buku pun tidak dapat dimanfaatkan oleh peserta didik. Oleh karena itu kehadiran guru secara fisik mutlak diperlukan, di sisi lain sebenarnya banyak sumber belajar di sekitar kehidupan peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik dalam belajar, agar belajar lebih mudah, lancar, dan lebih terarah. Disamping tanggung jawab di atas, guru perlu:
1.       Mengetahui peroses komunikasi dalam peroses belajar, yang bahannya diperoleh dari teori komunikasi dan psikologi pendidikan.
2.       Mengetahui sifat masing-masing sumber belajar, baik secara fisik maupun sifat-sifat yang ditimbulkan oleh faktor lain yang memengaruhi sumber belajar tersebut.
3.       Memperolehnya, yaitu tahu benar dimana lokasi suatu sumber dan bagaiman cara memberikan pelayanannya.
 Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambarab bahwa guru perlu menyadari pentingnya kamampuan-kemampuan khusus yang dikembangkan bila menginginkan proses belajar mencapai sasaran yang optimal.




BAB III
TANGGAPAN

            Peran sumber belajar dalam pendidikan mempunyai peran yang sangat erat dengan pendidikan, dengan sumber belajar akan memudahkan serta dapat membantu bagi peserta didik yang sedang belajar, sehingga belajar akan terasalebih mudah, lebih lancar, dan lebih  terarah.
Makin majunya ilmu pendidikan dan cakrawala, bagi manusia mengakibatkan tiap-tiap generasi penerus harus belajar lebih baik, untuk menjadi manusia yang terdidik. Agar sistem pendidikan berjalan secara efektif, maka diperlukannya sumber belajar yang memadai, diantaranya: - buku, - alat audio visual, dll.
Dengan adanya itu semua diharapkan bagi peserta didik mampu menambah wawasan baru, mempunyai pengetahuan yang luas, dan keterampilan khusus yang bermanfaat untuk dirinya sendiri. Oleh karena itu, peran sumber belajar sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan.

BAB IV
KESIMPULAN
            Dari pembahasan tersebut, dapat saya tarik kesimpulan bahwa peran sumber belajar dalam pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dalam dunia pendidikan, dengan sumber belajar kita dapat mengetahui, yaitu:
1.      Pengertian sumber belajar dalam pendidikan
2.      Fungsi sumber belajar dalam pendidikan
3.      Kualitas dan Hasil pembelajaran
4.      Perlunya pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran.

Dengan itu semua, nantinya akan dapat menambah wawasan bagi kita semua dalam dunia pendidikan.
Dari hal tersebut, maka kita dapat memahami betapa pentingnya sumber belajar yang harus dimiliki mahasisiwa dalam menunjang keberhasilan untuk kehidupan yang akan datang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar